Minggu, 18 Juni 2017

3 Faktor Kadar Kolestrol Naik Saat Puasa dan Cara Mencegahnya

3 Faktor Kadar Kolestrol Naik Saat Puasa dan Cara Mencegahnya



Selama berabad-abad, puasa merupakan salah satu ritual yang dijalani oleh sebagian masyarakat untuk memenuhi tuntutan agama atau tradisi. Bagi umat Islam, puasa merupakan sebuah ibadah yang wajib dijalani tiap hari selama bulan Ramadhan. 

Saat puasa, pembakaran lemak menjadi energi dapat membantu mengurangi berat badan dan tingkat kolesterol. Turunnya berat badan akan berdampak baik untuk mengendalikan diabetes dan tekanan darah. Namun dibeberapa kasus justru saat berpuasa membuat sebagain orang malah mengalami kenaikan kolestrol. Simakalah uaraian dibawah ini untuk mengetahui apa penyebab kolestrol naik saat puasa dan bagaimana cara mencegahnya.

3 Faktor Kadar Kolestrol Naik Saat Puasa

  • Pola makan yang buruk


Yang banyak terjadi puasa justru membuat kolesterol meningkat karena gaya puasanya 'balas dendam'.
Hal ini terjadi karena orang cenderung menjadikan saat berbuka puasa sebagai ajang balas dendam terhadap berbagai makanan berkolesterol tinggi.

Sudah menjadi kebiasaan bahwa setiap bulan puasa, orang cenderung mengonsumsi makanan dan minuman manis dan bersantan.Selain itu, ada pula kecenderungan untuk mengurangi aktivitas olah tubuh dengan alasan untuk menyimpan tenaga agar kuat menjalani tugas sehari-hari. Padahal, dengan perubahan pola makan inilah risiko tinggi kolesterol sering mengintai.Puasa sebenarnya bagus sekali untuk kesehatan tubuh, sepanjang orang mau membatasi pola makannya.

Jika anda ingin tetap langsing dan sehat selama puasa, gunakan sahur yang berbasis protein. Sehingga tidak membuat saat berbuka anda balan dendam



  • Kekurangan taurin dalam tubuh


Ketika sedang menjalankan puasa maka tubuh tidak akan mendapatkan asupan makanan selama seharian, hal inilah yang mengakibatkan kurangnya asupan taurin untuk tubuh. Taurin adalah sejenis asam amino yang berfungsi untuk mengontrol kadar kolesterol jahat yang ada di dalam darah dan hati (liver). Jenis makanan yang banyak mengandung taurin diantaranya adalah sayuran dan jamur. Karena kurangnya asupan taurin inilah yang mengakibatkan kadar kolesterol jadi tidak terkendali sehingga memungkinkan kolesetrol akan naik sewaktu-waktu.


  • Sindrom metabolik


Penyebab ketiga dari naiknya kadar kolesterol saat puasa adalah sindrom metabolik. Sindrom metabolik adalah suatu kondisi medis yang dapat meningkatkan resiko penyakit jantung muncul. Kondisi-kondisi medis dalam sindrom metabol;ik tersebut diantaranya adalah kelebihan berat badan / obesitas (terutama pada bagian pinggang dan perut yang membesar), tingginya kadar gula dalam darah, tekanan darah tinggi, serta kadar trigliserida yang ikut meningkat pula. Kondisi medis seperti ini sering kali muncul ketika sedang menjalankan puasa yaitu ketika berbuka puasa, dimana kondisi perut yang kosong selama seharian akan tiba-tiba terisi dan dipenuhi oleh berbagai jenis makanan baik yang bersifat manis atu yang berlemak tinggi. Jika pola makan tidak daat terkontrol maka yang terjadi adalah tubuh sangat beresiko mengalami sindrom metabolik dan dapat mengakibatkan naiknya kadar kolesterol jahat di dalam darah (LDL) yang akhirnya hanya akan menyebabkan berbagai macam gangguan kesehatan yang tiba-tiba menyerang Anda.

Cara Mencegah

Berikut beberapa tips agar kolesterol tetap terkontrol saat puasa:

  1. Hindari makanan yang mengandung kolesterol tinggi seperti goreng-gorengan, kuning telur, udang, daging terutama jeroan (hati, otak, ginjal, usus, jantung dan lainnya) dan lemak hewani (minyak ikan, minyak ayam, minyak samin dan lainnya).
  2. Kurangi makanan yang bersantan. Kalau makan kolak jangan berlebihan, terutama yang mengandung santan.
  3. Kurangi juga makanan dan minuman yang manis, terutama bagi yang sudah menderita diabetes sebelumnya.
  4. Lakukan olahraga ringan, setidaknya 30-45 menit setiap pagi (sesudah subuh) atau sore (menjelang buka puasa).


Oleh karena itu, penting untuk tetap mengendalikan makan pada saat Anda berbuka puasa. Cobalah untuk mengonsumsi makanan yang mengandung cukup energi, seperti serat, protein, karbohidrat, dan lemak dalam jumlah yang seimbang. Pola makan yang sehat dan seimbang, serta asupan cairan yang cukup dapat membantu menjaga berat badan Anda.





Mengapa Makanan Berlemak Dapat Meningkatkan Kolestrol?


Kolestrol adalah lemak yang terdapat di dalam aliran darah atau sel tubuh yang sebenarnya dibutuhkan untuk pembentukan dinding sel dan sebagai bahan baku beberapa hormon. Kolestrol secara alami bisa dibentuk oleh tubuh, selebihnya di dapat dari makanan hewani, seperti daging, unggas, ikan, margarin, keju, dan susu. Adapun makanan yang berasal dari nabati, seperti buah, sayur, dan beberapa biji-bijian, tidak mengandung kolestrol


Mengapa Makanan Berlemak Dapat Meningkatkan Kolestrol?


Terdapat dua jenis kolestrol dalam tubuh, yaitu kolestrol jahat (low density lipoprotein/LDL) dan kolestrol baik (high density lipoprotein/HDL). Terlalu banyak kolestrol LDL dalam darah dapat menyebabkan penumpukan lemak dipembuluh darah arteri. Hal ini dapat menyebabkan terhambatnya aliran darah ke jantung dan otak sehingga meningkatkan resiko penyakit jantung dan stroke.

Kadar kolestrol darah sangat dipengaruhi oleh lemak yang kita konsumsi. Sebenarnya lemak sangat dibutuhkan oleh tubuh. Berbicara tentang lemak, sebenarnya lemak itu sendiri merupakan unsur yang memiliki fungsi sebagai pembantu proses metabolisme tubuh dari vitamin yang larut dalam lemak.  Tidak semua jenis lemak itu membahayakan tubuh. Ada jenis lemak baik dan ada juga lemak jahat. Namun kita harus bisa memilih dan membedakan antara keduanya agar tidak tertukar mengkonsumsi lemak jahat. Berikut adalah informasi mengenai lemak baik da lemak jahat :

Lemak Baik

Lemak baik pada umumnya terdapat dalam jenis lemak tidak jenuh. 

Jenis-jenis lemak baik :

1. Asam lemak tak jenuh tunggal

Jenis lemak ini ditemukan pada berbagai makanan dan minyak, seperti alpukat, minyak zaitun, minyak kanola, dan kacang-kacangan, seperti kacang almond dan hazelnut. Asam lemak ini membantu mempertahankan kadar kolesterol HDL dan menurunkan kadar kolesterol LDL. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi makanan tinggi asam lemak tidak jenuh tunggal dapat meningkatkan kadar kolesterol darah yang dapat menurunkan risiko penyakit jantung. Penelitian juga menunjukkan bahwa asam lemak ini bermanfaat untuk mengontrol kadar insulin dan kadar gula darah yang akan menurunkan risiko penyakit diabetes melitus tipe 2.

2. Asam lemak tidak jenuh ganda

Jenis lemak ini banyak ditemukan di makanan yang ditanam, seperti buah-buahan dan sayuran, serta juga dapat ditemukan dalam minyak sayur. Asam lemak ini membantu menurunkan kadar kolesterol LDL. Penelitian juga menunjukkan bahwa konsumsi makanan tinggi asam lemak tidak jenuh ganda dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah sehingga dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan diabetes melitus tipe 2.

Lemak Jahat

Lemak jahat dapat diperoleh tubuh dari jenis lemak jenuh dan lemak trans.

1.Lemak jenuh

Lemak jenuh terdapat pada makanan, seperti daging merah, ayam, produk susu, seperti keju dan es krim, santan, mentega, dan margarin. Lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL. Jenis kolesterol inilah yang meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes melitus tipe 2.

2. Lemak trans

Jenis lemak ini biasanya terdapat dalam jumlah sedikit pada makanan, seperti pada daging dan produk susu. Sebagian besar lemak trans dapat ditemukan dalam makanan yang digoreng. Makanan yang melalui proses penggorengan mengandung lemak trans karena minyak sayur yang dipakai untuk menggoreng mengalami proses hidrogenasi parsial yang menghasilkan lemak trans pada makanan tersebut. Hidrogenasi parsial lemak trans dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL serta menurunkan kadar kolesterol HDL. Oleh karena itu, terlalu banyak mengonsumsi makanan yang digoreng dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Lemak trans dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Asupan lemak trans direkomendasikan tidak lebih dari 2% energi yang didapat dari makanan.



Kolesterol sebagian besar diproduksi di hati dari berbagai jenis lemak yang dimakan oleh Anda. Sehingga, jika Anda terlalu banyak makan makanan yang mengandung lemak trans, maka kadar kolesterol LDL Anda akan meningkat. Jenis lemak yang kita makan mempengaruhi jumlah total kolesterol HDL dan LDL dalam darah.

Apakah Manfaat dan Bahaya Makan Ceker Ayam Bagi Kesehatan


 CEKER AYAM !...



Apakah anda adalah salah satu penggemar makanan satu ini? Cekar ayam bisa dimasak sebagai campuran sup, makanan pedas dan sebagainya. Sebegian dari Anda mungkin ada juga yang kurang suka dengan makanan satu ini. Beberapa mitos yang menyebutkan bahwa dengan makan ceker ayam tulisan kita akan jelek. Tak heran jika ada beberapa orang yag tidak suka makanan ini karena takut tulisan tangannya menjadi jelek.

Tapi tahukah Anda apa manfaat dan bahaya ceker ayam bagi kesehatan?

Selain enak ternyata ceker ayam ini memiliki kandungan nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan, terutama sumsum tulangnya. Berikut adalah beberapa nutrisi yang dapat Anda dapatkan dari kandungan tulang ceker ayam ini, ialah :

  1. Asam hialauronat. Senyawa ini dapat mendukung kesehatan jaringan, seperti peremajaan sel dan kekuatan sel kulit.
  2. Mineral, seperti kalsium, kalium, magnesium dan fosfor. Mineral-mineral ini penting dalam mendukung sirkulasi darah yang sehat, kepadatan dan kesehatan tulang, kesehatan pencernaan, kesehatan saraf, dan kesehatan jantung.
  3. Kolagen. Memiliki kadar kolagen yang tiggi, berperan penting untuk membantu menjaga kesehat kulit, melindungi lapisan cerna, memperkuat struktur tulang dan memperkuat struktur pembuluh darah.
  4. Glukosamin  dan Kondroin sulfat. Dapat menompang kesehatan sendi, mendukung respon peradangan, kesehatn kulit dan jantung.


Anda juga harus mengetahui, selain  memiliki banyak kandungan nutrisi yang bermanfaat . Ternyata ceker ayam ini juga mengandung lemak jenuh yang tinggi. Karena kandungan lemak jenuh yang tinggi ini dapat meningkatkan kadar kolestrol jahat dalam tubuh. Sehigga dapat menyumbat pembuluh darah yang mengalirkan darah ke otot jatung. Akhirnya, anda beresiko terkena penyakit jantung.


Diketahui bahwa 100 gr ceker ayam mengandung lemak jenuh sebesar 3,9 gr atau sebanding dengan kebutuhan lemak jenuh per hari orang dewasa. Selain itu, 100 gr ceker ayam juga mengandung kolestrol sebanyak 84 mg atau sebanding dengan kebutuhan kolestrol per hari bagi orang dewasa. 

Memakan ceker ayam terutama kulitnya dengan tidak terlalu sering da terlalu banyak merupakan hal baik agar terhindar dari kemungkinan terkena bahaya kandungan ceker ayam bagi kesehatan, namun tetap mendapatkan nutrisinya yang juga sangat baik bagi kesehatn tubuh kita. Selain itu, Untuk mendapatkan semua manfaat yang terkandung dalam ceker ayam, Anda juga harus bisa memeperhatikan saat memilih ayam yang berkualitas baik dan bukan ayam yang telah disuntik hormon atau antibiotik, karena ini bukan pilihan baik.